Cara Membedakan Baterai HP Asli atau Palsu - berikut selengkapnya- Urusan menjaga performa ponsel, khususnya baterai, harus dilakukan dengan benar. Jika salah, bisa-bisa performa ponsel justru makin kendor. Kok bisa ? Baterai merupakan nyawa dari sebuah ponsel, tanpa baterai yang terawat, membuat tenaga ponsel sering drop. Akibatnya Anda harus sering berulang kali mengecas ponsel. Karena itu disarankan agar memilih dan menggunakan charger dan baterai yang asli, tentunya yang sesuai dengan merek ponselnya.
Kini di pasar telah beredar banyak merek baterai. Selain merek baterai pabrikan (original), ada juga baterai merek lain yang dikhususkan untuk ponsel pabrikan. Untuk baterai dari merek non pabrikan ini, sebenarnya sah-sah saja digunakan, selama asal usul baterai jelas, dan sesuai dengan pack baterai pabrikan (original). Tapi yang harus dihindari adalah baterai palsu yang telah dilabeli dengan merek original. Biasanya baterai yang telah di-stempel seolah-olah baterai ori ini memiliki kekuatan arus yang tidak stabil,hingga bias membuat baterai sering drop. Bahkan tidak jarang agar meyakinkan pembeli, baterai palsu harganya dibandrol sama dengan baterai asli. Berikut panduan agar tidak terkecoh dengan baterai asli tapi palsu.
1. Kenali Harganya
Baterai asal Cina dan Taiwan biasanya dijual lebih murah dari harga aslinya.sebagai gambaran jika baterai asli khusus Nokia dijual dengan harga di kisaran 100 ribuan, maka baterai palsu bias dibeli dengan harga 30 hingga 50 ribuan saja. Tapi jangan terkecoh jugadengan harga baterai yang dijual mahal. Karena demi meyakinkan pembeli, kadangkala pedagang juga menjual baterai palsu dengan harga yang tidak berbeda jauh dari yang asli.
2. Perhatikan Teks dalam Label
Kenali baterai palsu dari kemasan yang ada pada label di belakang pack baterai. Pada baterai palsu, hasil cetakan label tidak terlalu bagus dan agak buram. Hal ini dikarenakan pedagang membuat sendiri labelnya dari percetakkan manual. Cobalah dengan mengusap permukaan label dengan jari tangan. Jika mudah hilang taksnya, dipastikan kertas cetakan label dibuat sendiri, bukan berasal dari pabrikan resminya.
3.Teliti Stempel dalam Pack
Baterai asli kebanyakan memang dibuat si Cina. Jadi tidak berlebihan jika banyak pedagang meyakinkan pembeli dengan menambahkan stempel made in China atau KW-1 di dalam pack baterainya. Istilah ini harus ditanyakan kepada pedagangnya, apakah disertakan bersama produknya atau dicetak kemudian. Beberapa produk KW-1 sebenarnya juga bagus, tapi banyak pedagang telah mencampurnya dengan produk KW-2,3, dan seterusnya.
4. Lihat Hologram di Baterai
Untuk menempelkan hologram di dalam baterai palsu kini bukan hal sulit lagi. Pedagang ponsel bisa mendapatkannya dari penjual khusus hologram baterai ini. Bentuk dan ukurannya pun mirip dengan yang asli. Tapi, jika diteliti lagi, pemasangan hologram ini kadang diletakkan miring atau tidak beraturan. Anda juga bias teliti ejaan teks yang ada dalam stiker dan hologram. Beberapa diantaranya ada yang salah ketik dengan ejaan yang tidak benar.
Cara Membedakan Baterai HP Asli atau Palsu
Kini di pasar telah beredar banyak merek baterai. Selain merek baterai pabrikan (original), ada juga baterai merek lain yang dikhususkan untuk ponsel pabrikan. Untuk baterai dari merek non pabrikan ini, sebenarnya sah-sah saja digunakan, selama asal usul baterai jelas, dan sesuai dengan pack baterai pabrikan (original). Tapi yang harus dihindari adalah baterai palsu yang telah dilabeli dengan merek original. Biasanya baterai yang telah di-stempel seolah-olah baterai ori ini memiliki kekuatan arus yang tidak stabil,hingga bias membuat baterai sering drop. Bahkan tidak jarang agar meyakinkan pembeli, baterai palsu harganya dibandrol sama dengan baterai asli. Berikut panduan agar tidak terkecoh dengan baterai asli tapi palsu.
1. Kenali Harganya
Baterai asal Cina dan Taiwan biasanya dijual lebih murah dari harga aslinya.sebagai gambaran jika baterai asli khusus Nokia dijual dengan harga di kisaran 100 ribuan, maka baterai palsu bias dibeli dengan harga 30 hingga 50 ribuan saja. Tapi jangan terkecoh jugadengan harga baterai yang dijual mahal. Karena demi meyakinkan pembeli, kadangkala pedagang juga menjual baterai palsu dengan harga yang tidak berbeda jauh dari yang asli.
2. Perhatikan Teks dalam Label
Kenali baterai palsu dari kemasan yang ada pada label di belakang pack baterai. Pada baterai palsu, hasil cetakan label tidak terlalu bagus dan agak buram. Hal ini dikarenakan pedagang membuat sendiri labelnya dari percetakkan manual. Cobalah dengan mengusap permukaan label dengan jari tangan. Jika mudah hilang taksnya, dipastikan kertas cetakan label dibuat sendiri, bukan berasal dari pabrikan resminya.
3.Teliti Stempel dalam Pack
Baterai asli kebanyakan memang dibuat si Cina. Jadi tidak berlebihan jika banyak pedagang meyakinkan pembeli dengan menambahkan stempel made in China atau KW-1 di dalam pack baterainya. Istilah ini harus ditanyakan kepada pedagangnya, apakah disertakan bersama produknya atau dicetak kemudian. Beberapa produk KW-1 sebenarnya juga bagus, tapi banyak pedagang telah mencampurnya dengan produk KW-2,3, dan seterusnya.
4. Lihat Hologram di Baterai
Untuk menempelkan hologram di dalam baterai palsu kini bukan hal sulit lagi. Pedagang ponsel bisa mendapatkannya dari penjual khusus hologram baterai ini. Bentuk dan ukurannya pun mirip dengan yang asli. Tapi, jika diteliti lagi, pemasangan hologram ini kadang diletakkan miring atau tidak beraturan. Anda juga bias teliti ejaan teks yang ada dalam stiker dan hologram. Beberapa diantaranya ada yang salah ketik dengan ejaan yang tidak benar.
Cara Membedakan Baterai HP Asli atau Palsu
Anda Sedang Membaca Artikel Tentang Cara Membedakan Baterai HP Asli atau Palsu dan Anda Bisa Menemukan Artikel Cara Membedakan Baterai HP Asli atau Palsu Ini Dengan url https://myfiremedia.blogspot.com/2012/04/cara-membedakan-baterai-hp-asli-atau.html, dan Terimakasih Sudah Membaca Artikel Cara Membedakan Baterai HP Asli atau Palsu Dan Semoga Uraian dan Pembahasan Tentang Cara Membedakan Baterai HP Asli atau Palsu Bermanfaat Untuk Anda.
Ditulis oleh:
Portal Informasi - Sabtu, 28 April 2012