Sinopsis Drama Korea - The Moon That Embraces the Sun 14 - Hukuman untuk Wol dibacakan. Wol terbebas dari tuduhan melakukan sihir, tapi Wol dituduh menggoda anggota Keluarga Raja.
Wol juga harus menjahit kata Yin (Pezinah) di rompinya.
Raja minum teh bersama Neneknya. Ibu Suri Tua tanya, apa Raja merasakan harum daun tehnya.
Raja membenarkan, ini teh apa.
Ibu Suri Tua berkata itu sejenis teh dari kulit jeruk mandarin yang dikeringkan. Teh ini bagus untuk demam dan aromanya sedikit tajam. Juga bisa menghangatkan badan.
Raja : Teh ini semakin tua semakin bagus, seperti Nenek.
Ibu Suri Tua : Aku sudah hidup lama sekali dan kemampuanku belum meluntur, meskipun aku tahu kalau Yang Mulia tidak serius mengatakannya. Aku tetap sangat gembira.
Raja berkata ia tidak mengatakannya sambil lalu, hanya untuk membuat Nenek senang. Karena bantuan Nenek kali ini, saya bisa mempertahankan kewibawaan sebagai penguasa.
Ibu Suri Tua tampak senang, apa anda sungguh berpikir seperti itu, Yang Mulia?
Raja : Ya.
Ibu suri berkata Raja hutang budi kepadanya, dan kelak jika ia punya permintaan pada Raja..maka saat itu, anda harus menyetujuinya.
Raja tampak blank, ia menelan ludah : Bagaimana saya berani tidak melakukannya?
Ibu Suri Tua tampak puas dan meminum tehnya.
Raja menghadiri pertemuan dengan para menteri. Mereka berkata sesuai perkiraan, akan segera ada gerhana matahari. Mereka minta Raja berhati-hati dan mengadakan Gusik.
(Gusik = Upacara gerhana di masa Joseon.)
Mereka berkata kalau peristiwa seperti ini menandakan kalau langit menghukum penguasa karena telah membuat kesalahan. Mereka minta Raja introspeksi dan berhati2 dalam perkataan serta tindakan.
Para menteri mengambil kesempatan untuk menegur keputusan Raja mempertahankan Wol, peramal yang menggunakan sihir hitam di sisinya. Raja harus menerima nasihat dari dewan istana dan introspeksi diri.
Jika Penguasa tidak memiliki penuntun dalam hatinya, maka ia akan gagal menjalankan tugas dalam politik dan akan membawa bencana. Kami mohon Yang Mulia menguatkan kekuatan politik anda.
Raja tampak menahan marah, tapi ia berkata sudah memikirkan masalah ini dan ini hasil kalau ia gagal melakukan kewajibannya. Aku akan menggunakan kesempatan ini untuk introspeksi diri.
Mereka berkata akan mengusir Wol dari kota sebelum gerhana matahari dan juga minta Raja menghukum P. Yang Myung.
Raja marah, kenapa harus menghukumnya padahal dia sudah terbukti tidak bersalah?
Menteri Han berkata, menurutnya mengurung Yang Myung-gun sementara di rumahnya dan memerintahnya ditahan adalah tindakan yang tepat.
Raja geram sekali, jadi Menteri Perang, kau sudah mengirim orang ke sana.
Yang Myung-gun keluar rumah dan pasukan melarangnya keluar. Yang Myung-gun marah, beraninya kalian menahan langkahku! Apa kalian semua mau mati?
Kapten : Ada Perintah Kerajaan melarang anda pergi.
Yang Myung-gun marah sekali.
Yang Myung-gun kesal, Yang Mulia..apa belenggu sebagai keluargamu belum cukup sehingga kau juga ingin mengikat tangan dan kakiku?
\
Menteri Yoon dan rekan2nya berkumpul, mereka menertawakan ekspresi Raja saat di Daejeon. Dia sama sekali tidak punya energi. Seperti anak kecil yang kena marah orang tuanya.
Yang Mulia tahu ada arti lebih dalam dengan semua yang kita katakan, tapi dia harus tetap diam. Jadi..dia pasti makan hati.
Mereka akan menggunakan kesempatan ini untuk menyerang agar Yang Mulia tidak seperti kuda liar lagi. Lalu Menteri Han dan Menteri Shim melihat ekspresi Menteri Keuangan yang tampak blank sambil cengar cengir.
Keduanya heran, kenapa kau senyum2 seperti itu?
Menteri Keuangan sedang jatuh cinta, aku merasakan hembusan angin musim semi. Menteri Han mengira ini soal gisaeng. Menteri Keuangan menyangkal, bukan gisaeng itu.
Menteri Keuangan : Dia menutupi kecemerlangan matahari dengan kecantikannya. Dia adalah gadis pertama yang berani membentakku. Ekspresi arogan-nya itu yang tidak mempedulikan segalanya. Aku tidak bisa melupakannya. Bagaimana caranya agar dia bisa di sisiku?
Semua rekannya bingung, siapa maksudnya? (siapa lagi..pasti Wol)
Wol tertidur di dalam sel, rompi dengan sulaman kata2 pezinah ada di sampingnya. Bajunya masih bersimbah darah.
Raja datang, ia tercekat melihat kondisi Wol.
Wol terbangun dan terkejut melihat Raja. Wol segera duduk tapi ia menundukkan wajah, tidak berani melihat Raja. Yang Mulia, kenapa anda datang ke tempat hina ini?
Raja ingin tanya satu hal dan memberi jawaban untuk satu hal. Kau mau yang mana dulu?
Wol : Bagaimana saya berani memilih yang pertama.
Raja : Saat aku berkata padamu, 'sampai dengan kebingunganku lenyap, sampai aku tahu perasaan apa ini, jangan pergi jauh-jauh dariku,' Apa kau ingat perintah itu?
Wol : Saya ingat.
Raja : Sekarang aku menemukan jawabannya, jadi aku mengatakan ini. Yang kau katakan waktu itu benar. Aku tidak melihatmu, tapi melaluimu aku melihat anak itu. Sekarang kau bisa pergi jauh dariku.
Wol : Terima kasih untuk ijin Yang Mulia.
Raja : Sekarang giliranmu menjawab.
Wol : Silahkan bertanya.
Raja : Apa ada kata-kata terakhir yang ingin kau katakan padaku?
Wol : Tidak.
Raja : Tidak apa jika kau mau mengeluh, katakan saja.
Wol : Tidak ada yang harus saya keluhkan.
Raja jalan keluar dari penjara. Ia tampak terpukul dan langkahnya gontai. Kim Chae Woon menunggu di luar. Raja menangis dan Woon jalan mendekat.
Raja bersandar pada Woon, dia selalu menggunakan kata2 yang hangat untuk menghiburku, tapi aku tidak bisa mengatakan sepatah kata-pun padanya.
Woon : Bukankah anda melindunginya dengan cara anda sendiri?
Raja : Aku membuatnya menderita, apa kau pikir ini melindunginya?
Woon memegang lengan Raja untuk mendukungnya.
Wol menangis dan berkata kalau dia memang harus melalui semua ini.
Menteri Yoon naik tandu menuju rumahnya. Ia terus merasa pernah melihat Wol di satu tempat. Ia ingat cara Wol menjawab pertanyaan-nya. Lalu Yoon ingat A ri, saat Ari mengutukinya, bahwa suatu hari, sinar bulan akan merenggut nyawanya.
Menteri Yoon melihat ke langit, ke arah bulan dan tampak resah.
Ratu Yoon siap tidur dan ia mengamati wajahnya di cermin. Tiba2 ia mendengar suara tangisan. Ratu terperanjat dan ketakutan. Ia menoleh ke sekeliling kamar.
Jo Sanggung heran, ada apa Yang Mulia?
Ratu tanya apa Jo Sanggung mendengar suara tangisan aneh. Jo Sanggung menghela nafas dan tampak prihatin, kenapa anda selalu seperti ini?
Ratu melihat cermin dan justru melihat bayangan Heo Yeon Woo remaja. Ia panik dan segera membanting kaca lalu menyingkirkan kotak kaca itu jauh2. Ratu ketakutan sekali.
Ibu Suri Tua juga mendengar suara tangisan. Ia tanya pada Bak Sanggung, apa kau mendengar ada yang menangis?
Bak sanggung : Seseorang menangis? Saya tidak mendengar apapun.
Ibu Suri Tua berpikir, suara itu dari Paviliun Bulan Tersembunyi, jelas dari situ.
Nok Young sedang jalan dan tiba2 ia berhenti, ia merasa tidak enak. Nok Young melihat langit dan berpikir, takdir yang ingin diputuskan oleh manusia, akan dilanjutkan oleh langit. Setelah perubahan di langit, semuanya akan kembali seperti sebelumnya.
Serangkaian teror akan datang dan tidak ada yang bisa melarikan diri.
Sementara P. Min Hwa ingat kata2 tabib kalau ada pria yang menanyakan Yeon Woo. P. Min Hwa juga ketakutan. Ia ingat saat menyaksikan ilmu gelap yang diarahkan ke Yeon Woo dan saat Neneknya tanya, oh sayang..apa kau ketakutan? Sebentar lagi, Tuan Putri kau akan mendapat apa yang kau inginkan.
Min Hwa akhirnya tertidur.
Min Sanggung membangunkan Min Hwa dan berkata kalau Uibin..
Min Hwa langsung bangun, ia mencemaskan suaminya. Apa terjadi sesuatu pada suamiku? Min Sanggung berkata bukan begitu, Uibin mendengar kalau Yang Mulia Raja sakit, jadi dia segera kembali.
Min Hwa senang sekali mendengar suaminya pulang dan langsung lari ke kamar suaminya. Tidak peduli larangan Min Sanggung.
Yeom sedang ganti baju saat Min Hwa menyerbu kamarnya. Min Hwa langsung memeluk punggung Yeom. Min Hwa mengeluh, suaminya jelas sudah pulang tapi kenapa tidak segera menemuinya.
Yeom tersenyum, ia berkata baru saja akan menemui Min Hwa setelah cuci muka. Min Hwa berkata sangat merindukan Yeom, aku benar2 ingin bertemu denganmu.
Yeom berbalik dan memeluk Min Hwa.
Ibu Suri Tua bertemu Menteri Na dan berkata kalau ia mendengar rumor tentang suara orang menangis dari Paviliun Bulan Tersembunyi.
Menteri Na mengira ini berkaitan dengan gerhana matahari. Ibu Suri Tua tidak setuju, jika ini ada hubungannya dengan gerhana matahari, karena terjadinya baru-baru ini.
Menteri Na berkata saat gerhana, energi matahari (Yang) dikuasai oleh energi bulan (Yin) dan akibatnya, orang2 yang lemah akan merasa resah. Apa Yang Mulia mendengar suara tangisan ini?
Ibu Suri Tua marah, kau pikir aku ini orang lemah? Menteri Na ketakutan, saya pantas mati Yang Mulia.
Ibu Suri Tua ingin menghilangkan rumor dan ia minta Na untuk mengurus masalah ini. Na usul untuk memanggil Nok Young agar bisa konsultasi.
Ibu Suri menolak, karena jika kantor astronomi dan seongsucheong muncul bersama, maka rumornya justru akan semakin berkembang. Ibu Suri ingin Na mengurusnya sendiri. Ibu Suri ingin tahu apa bisa mengusir suara itu dengan upacara Gusik.
Menteri Na bingung, upacara itu untuk menenangkan roh yang gelisah. Tapi roh itu bersedia ditenangkan atau tidak, itu masalahnya dan bukankah itu tugas Seongsucheong?
Ibu Suri : Apa ada cara lain?
Menteri Na :Ada satu cara rahasia.
Nok Young, Seol, dan Jan sil ingin menemui Wol. Penjaga melarang mereka. Nok Young mengulurkan uang ke Seol dan akhirnya penjaga memberi ijin. Tapi hanya boleh satu orang.
Seol ingin masuk tapi Nok Young melarangnya, bawa Jansil kembali ke Seongsucheong. Seol kesal tapi akhirnya mengikuti perintah Nok Young.
Nok Young masuk ke sel dan sedih melihat kondisi Wol. Anakku..bagaimana keadaanmu? Apa kau bisa menahannya?
Wol mendekat ke Nok Young, Shinmu.. Wol minta maaf karena sudah membuat masalah, Seol dan Jansil pasti mencemaskannya.
Nok Young menghela nafas, orang yang harus kau cemaskan adalah dirimu sendiri. Nok Young menangis. Wol heran, kenapa ibu angkatnya menangis.
Nok Young menceritakan tentang A Ri, teman baiknya, dia baik dan tulus. Terakhir kali aku melihatnya ..dia ada disini. Dan pesan terakhirnya padaku..adalah kau. Dia memintaku melindungimu, tidak peduli apapun yang terjadi dan menekankan itu berulang-ulang.
Nok Young : Tapi aku tidak sungguh2 melakukannya, aku ingin melindungimu, tapi justru membuatmu dipenjara.
Wol menghibur Nok Young, Shinmu, kau selalu berhati-hati melindungiku, merawat anak yang dibuang sebagai anakmu sendiri, membesarkan aku, dan menjaga aku sampai saat ini. Apa kau masih ingat? Saat aku tidak ingin jadi peramal dan mencoba bunuh diri, kau berkata jika langit sudah memilihmu, pasti ada alasan yang mendalam dibelakangnya. Kau bisa menahan penderitaan apapun, dan itu sebabnya kau dipilih.
Wol : Saat itu aku melakukan introspeksi. Di dunia ini tidak ada penderitaan tanpa arti. Alasan kenapa langit telah mengijinkan aku menanggung penderitaan ini, punya arti yang lebih mendalam.
Nok Young hanya memandangi Wol dan ia membuka jangotnya. Nok Young melipatnya lalu berdiri, ia memberi hormat dengan resmi pada Wol.
Wol bingung dengan tindakan Nok Young, Shinmu..
Seol dan Jansil kembali ke Seongsucheong. Mereka mendengar 3 peramal bergosip ria tentang Wol. Mereka mencemooh Wol, yang berani menggoda anggota keluarga Raja. Bukan hanya Raja bahkan juga keluarganya. Mereka merasa Wol lebih baik mati saja.
Seol murka. Ia teriak dan menjatuhkan satu peramal. Lalu mengarahkan pedang ke dua peramal lain, katakan lagi! Aku ingin lihat siapa yang berani mengatakannya. Aku juga ingin tahu apa aku berani membunuh hari ini.
Ketiga peramal wanita itu lari ketakutan. Jansil mendekat dan menenangkan Seol. Seol menahan tangis karena marah.
Nok Young menggunakan bahasa resmi dan menyebut Wol dengan panggilan Agassi. Mulai sekarang anda akan menghadapi lebih banyak kesulitan.
Wol kebingungan, Shinmu, apa yang kau lakukan? Bagaimana kau bisa memanggilku Agassi?Sinopsis Drama Korea - The Moon That Embraces the Sun 14
Read more: http://baguz01.blogspot.com/2012/03/sinopsis-drama-korea-moon-that-embraces.html
Wol harus diasingkan keluar kota. Wol harus bekerja di Seohwalinseo (Penampungan sosial di bagian Barat Ibukota. Tempat untuk membagikan makanan bagi orang miskin, juga untuk para pengungsi. Tempat Dong Yi membagi bubur.)
Wol tidak diijinkan menggunakan sihir dan Pengadilan akan mengawasi semua gerak gerik Wol.
Wol juga harus menjahit kata Yin (Pezinah) di rompinya.
Raja minum teh bersama Neneknya. Ibu Suri Tua tanya, apa Raja merasakan harum daun tehnya.
Raja membenarkan, ini teh apa.
Ibu Suri Tua berkata itu sejenis teh dari kulit jeruk mandarin yang dikeringkan. Teh ini bagus untuk demam dan aromanya sedikit tajam. Juga bisa menghangatkan badan.
Raja : Teh ini semakin tua semakin bagus, seperti Nenek.
Ibu Suri Tua : Aku sudah hidup lama sekali dan kemampuanku belum meluntur, meskipun aku tahu kalau Yang Mulia tidak serius mengatakannya. Aku tetap sangat gembira.
Raja berkata ia tidak mengatakannya sambil lalu, hanya untuk membuat Nenek senang. Karena bantuan Nenek kali ini, saya bisa mempertahankan kewibawaan sebagai penguasa.
Ibu Suri Tua tampak senang, apa anda sungguh berpikir seperti itu, Yang Mulia?
Raja : Ya.
Ibu suri berkata Raja hutang budi kepadanya, dan kelak jika ia punya permintaan pada Raja..maka saat itu, anda harus menyetujuinya.
Raja tampak blank, ia menelan ludah : Bagaimana saya berani tidak melakukannya?
Ibu Suri Tua tampak puas dan meminum tehnya.
Raja menghadiri pertemuan dengan para menteri. Mereka berkata sesuai perkiraan, akan segera ada gerhana matahari. Mereka minta Raja berhati-hati dan mengadakan Gusik.
(Gusik = Upacara gerhana di masa Joseon.)
Mereka berkata kalau peristiwa seperti ini menandakan kalau langit menghukum penguasa karena telah membuat kesalahan. Mereka minta Raja introspeksi dan berhati2 dalam perkataan serta tindakan.
Para menteri mengambil kesempatan untuk menegur keputusan Raja mempertahankan Wol, peramal yang menggunakan sihir hitam di sisinya. Raja harus menerima nasihat dari dewan istana dan introspeksi diri.
Jika Penguasa tidak memiliki penuntun dalam hatinya, maka ia akan gagal menjalankan tugas dalam politik dan akan membawa bencana. Kami mohon Yang Mulia menguatkan kekuatan politik anda.
Raja tampak menahan marah, tapi ia berkata sudah memikirkan masalah ini dan ini hasil kalau ia gagal melakukan kewajibannya. Aku akan menggunakan kesempatan ini untuk introspeksi diri.
Mereka berkata akan mengusir Wol dari kota sebelum gerhana matahari dan juga minta Raja menghukum P. Yang Myung.
Raja marah, kenapa harus menghukumnya padahal dia sudah terbukti tidak bersalah?
Menteri Han berkata, menurutnya mengurung Yang Myung-gun sementara di rumahnya dan memerintahnya ditahan adalah tindakan yang tepat.
Raja geram sekali, jadi Menteri Perang, kau sudah mengirim orang ke sana.
Yang Myung-gun keluar rumah dan pasukan melarangnya keluar. Yang Myung-gun marah, beraninya kalian menahan langkahku! Apa kalian semua mau mati?
Kapten : Ada Perintah Kerajaan melarang anda pergi.
Yang Myung-gun marah sekali.
Yang Myung-gun kesal, Yang Mulia..apa belenggu sebagai keluargamu belum cukup sehingga kau juga ingin mengikat tangan dan kakiku?
\
Menteri Yoon dan rekan2nya berkumpul, mereka menertawakan ekspresi Raja saat di Daejeon. Dia sama sekali tidak punya energi. Seperti anak kecil yang kena marah orang tuanya.
Yang Mulia tahu ada arti lebih dalam dengan semua yang kita katakan, tapi dia harus tetap diam. Jadi..dia pasti makan hati.
Mereka akan menggunakan kesempatan ini untuk menyerang agar Yang Mulia tidak seperti kuda liar lagi. Lalu Menteri Han dan Menteri Shim melihat ekspresi Menteri Keuangan yang tampak blank sambil cengar cengir.
Keduanya heran, kenapa kau senyum2 seperti itu?
Menteri Keuangan sedang jatuh cinta, aku merasakan hembusan angin musim semi. Menteri Han mengira ini soal gisaeng. Menteri Keuangan menyangkal, bukan gisaeng itu.
Menteri Keuangan : Dia menutupi kecemerlangan matahari dengan kecantikannya. Dia adalah gadis pertama yang berani membentakku. Ekspresi arogan-nya itu yang tidak mempedulikan segalanya. Aku tidak bisa melupakannya. Bagaimana caranya agar dia bisa di sisiku?
Semua rekannya bingung, siapa maksudnya? (siapa lagi..pasti Wol)
Wol tertidur di dalam sel, rompi dengan sulaman kata2 pezinah ada di sampingnya. Bajunya masih bersimbah darah.
Raja datang, ia tercekat melihat kondisi Wol.
Wol terbangun dan terkejut melihat Raja. Wol segera duduk tapi ia menundukkan wajah, tidak berani melihat Raja. Yang Mulia, kenapa anda datang ke tempat hina ini?
Raja ingin tanya satu hal dan memberi jawaban untuk satu hal. Kau mau yang mana dulu?
Wol : Bagaimana saya berani memilih yang pertama.
Raja : Saat aku berkata padamu, 'sampai dengan kebingunganku lenyap, sampai aku tahu perasaan apa ini, jangan pergi jauh-jauh dariku,' Apa kau ingat perintah itu?
Wol : Saya ingat.
Raja : Sekarang aku menemukan jawabannya, jadi aku mengatakan ini. Yang kau katakan waktu itu benar. Aku tidak melihatmu, tapi melaluimu aku melihat anak itu. Sekarang kau bisa pergi jauh dariku.
Wol : Terima kasih untuk ijin Yang Mulia.
Raja : Sekarang giliranmu menjawab.
Wol : Silahkan bertanya.
Raja : Apa ada kata-kata terakhir yang ingin kau katakan padaku?
Wol : Tidak.
Raja : Tidak apa jika kau mau mengeluh, katakan saja.
Wol : Tidak ada yang harus saya keluhkan.
Raja jalan keluar dari penjara. Ia tampak terpukul dan langkahnya gontai. Kim Chae Woon menunggu di luar. Raja menangis dan Woon jalan mendekat.
Raja bersandar pada Woon, dia selalu menggunakan kata2 yang hangat untuk menghiburku, tapi aku tidak bisa mengatakan sepatah kata-pun padanya.
Woon : Bukankah anda melindunginya dengan cara anda sendiri?
Raja : Aku membuatnya menderita, apa kau pikir ini melindunginya?
Woon memegang lengan Raja untuk mendukungnya.
Wol menangis dan berkata kalau dia memang harus melalui semua ini.
Menteri Yoon naik tandu menuju rumahnya. Ia terus merasa pernah melihat Wol di satu tempat. Ia ingat cara Wol menjawab pertanyaan-nya. Lalu Yoon ingat A ri, saat Ari mengutukinya, bahwa suatu hari, sinar bulan akan merenggut nyawanya.
Menteri Yoon melihat ke langit, ke arah bulan dan tampak resah.
Ratu Yoon siap tidur dan ia mengamati wajahnya di cermin. Tiba2 ia mendengar suara tangisan. Ratu terperanjat dan ketakutan. Ia menoleh ke sekeliling kamar.
Jo Sanggung heran, ada apa Yang Mulia?
Ratu tanya apa Jo Sanggung mendengar suara tangisan aneh. Jo Sanggung menghela nafas dan tampak prihatin, kenapa anda selalu seperti ini?
Ratu melihat cermin dan justru melihat bayangan Heo Yeon Woo remaja. Ia panik dan segera membanting kaca lalu menyingkirkan kotak kaca itu jauh2. Ratu ketakutan sekali.
Ibu Suri Tua juga mendengar suara tangisan. Ia tanya pada Bak Sanggung, apa kau mendengar ada yang menangis?
Bak sanggung : Seseorang menangis? Saya tidak mendengar apapun.
Ibu Suri Tua berpikir, suara itu dari Paviliun Bulan Tersembunyi, jelas dari situ.
Nok Young sedang jalan dan tiba2 ia berhenti, ia merasa tidak enak. Nok Young melihat langit dan berpikir, takdir yang ingin diputuskan oleh manusia, akan dilanjutkan oleh langit. Setelah perubahan di langit, semuanya akan kembali seperti sebelumnya.
Serangkaian teror akan datang dan tidak ada yang bisa melarikan diri.
Sementara P. Min Hwa ingat kata2 tabib kalau ada pria yang menanyakan Yeon Woo. P. Min Hwa juga ketakutan. Ia ingat saat menyaksikan ilmu gelap yang diarahkan ke Yeon Woo dan saat Neneknya tanya, oh sayang..apa kau ketakutan? Sebentar lagi, Tuan Putri kau akan mendapat apa yang kau inginkan.
Min Hwa akhirnya tertidur.
Min Sanggung membangunkan Min Hwa dan berkata kalau Uibin..
Min Hwa langsung bangun, ia mencemaskan suaminya. Apa terjadi sesuatu pada suamiku? Min Sanggung berkata bukan begitu, Uibin mendengar kalau Yang Mulia Raja sakit, jadi dia segera kembali.
Min Hwa senang sekali mendengar suaminya pulang dan langsung lari ke kamar suaminya. Tidak peduli larangan Min Sanggung.
Yeom sedang ganti baju saat Min Hwa menyerbu kamarnya. Min Hwa langsung memeluk punggung Yeom. Min Hwa mengeluh, suaminya jelas sudah pulang tapi kenapa tidak segera menemuinya.
Yeom tersenyum, ia berkata baru saja akan menemui Min Hwa setelah cuci muka. Min Hwa berkata sangat merindukan Yeom, aku benar2 ingin bertemu denganmu.
Yeom berbalik dan memeluk Min Hwa.
Ibu Suri Tua bertemu Menteri Na dan berkata kalau ia mendengar rumor tentang suara orang menangis dari Paviliun Bulan Tersembunyi.
Menteri Na mengira ini berkaitan dengan gerhana matahari. Ibu Suri Tua tidak setuju, jika ini ada hubungannya dengan gerhana matahari, karena terjadinya baru-baru ini.
Menteri Na berkata saat gerhana, energi matahari (Yang) dikuasai oleh energi bulan (Yin) dan akibatnya, orang2 yang lemah akan merasa resah. Apa Yang Mulia mendengar suara tangisan ini?
Ibu Suri Tua marah, kau pikir aku ini orang lemah? Menteri Na ketakutan, saya pantas mati Yang Mulia.
Ibu Suri Tua ingin menghilangkan rumor dan ia minta Na untuk mengurus masalah ini. Na usul untuk memanggil Nok Young agar bisa konsultasi.
Ibu Suri menolak, karena jika kantor astronomi dan seongsucheong muncul bersama, maka rumornya justru akan semakin berkembang. Ibu Suri ingin Na mengurusnya sendiri. Ibu Suri ingin tahu apa bisa mengusir suara itu dengan upacara Gusik.
Menteri Na bingung, upacara itu untuk menenangkan roh yang gelisah. Tapi roh itu bersedia ditenangkan atau tidak, itu masalahnya dan bukankah itu tugas Seongsucheong?
Ibu Suri : Apa ada cara lain?
Menteri Na :Ada satu cara rahasia.
Nok Young, Seol, dan Jan sil ingin menemui Wol. Penjaga melarang mereka. Nok Young mengulurkan uang ke Seol dan akhirnya penjaga memberi ijin. Tapi hanya boleh satu orang.
Seol ingin masuk tapi Nok Young melarangnya, bawa Jansil kembali ke Seongsucheong. Seol kesal tapi akhirnya mengikuti perintah Nok Young.
Nok Young masuk ke sel dan sedih melihat kondisi Wol. Anakku..bagaimana keadaanmu? Apa kau bisa menahannya?
Wol mendekat ke Nok Young, Shinmu.. Wol minta maaf karena sudah membuat masalah, Seol dan Jansil pasti mencemaskannya.
Nok Young menghela nafas, orang yang harus kau cemaskan adalah dirimu sendiri. Nok Young menangis. Wol heran, kenapa ibu angkatnya menangis.
Nok Young menceritakan tentang A Ri, teman baiknya, dia baik dan tulus. Terakhir kali aku melihatnya ..dia ada disini. Dan pesan terakhirnya padaku..adalah kau. Dia memintaku melindungimu, tidak peduli apapun yang terjadi dan menekankan itu berulang-ulang.
Nok Young : Tapi aku tidak sungguh2 melakukannya, aku ingin melindungimu, tapi justru membuatmu dipenjara.
Wol menghibur Nok Young, Shinmu, kau selalu berhati-hati melindungiku, merawat anak yang dibuang sebagai anakmu sendiri, membesarkan aku, dan menjaga aku sampai saat ini. Apa kau masih ingat? Saat aku tidak ingin jadi peramal dan mencoba bunuh diri, kau berkata jika langit sudah memilihmu, pasti ada alasan yang mendalam dibelakangnya. Kau bisa menahan penderitaan apapun, dan itu sebabnya kau dipilih.
Wol : Saat itu aku melakukan introspeksi. Di dunia ini tidak ada penderitaan tanpa arti. Alasan kenapa langit telah mengijinkan aku menanggung penderitaan ini, punya arti yang lebih mendalam.
Nok Young hanya memandangi Wol dan ia membuka jangotnya. Nok Young melipatnya lalu berdiri, ia memberi hormat dengan resmi pada Wol.
Wol bingung dengan tindakan Nok Young, Shinmu..
Seol dan Jansil kembali ke Seongsucheong. Mereka mendengar 3 peramal bergosip ria tentang Wol. Mereka mencemooh Wol, yang berani menggoda anggota keluarga Raja. Bukan hanya Raja bahkan juga keluarganya. Mereka merasa Wol lebih baik mati saja.
Seol murka. Ia teriak dan menjatuhkan satu peramal. Lalu mengarahkan pedang ke dua peramal lain, katakan lagi! Aku ingin lihat siapa yang berani mengatakannya. Aku juga ingin tahu apa aku berani membunuh hari ini.
Ketiga peramal wanita itu lari ketakutan. Jansil mendekat dan menenangkan Seol. Seol menahan tangis karena marah.
Nok Young menggunakan bahasa resmi dan menyebut Wol dengan panggilan Agassi. Mulai sekarang anda akan menghadapi lebih banyak kesulitan.
Wol kebingungan, Shinmu, apa yang kau lakukan? Bagaimana kau bisa memanggilku Agassi?
Read more: http://baguz01.blogspot.com/2012/03/sinopsis-drama-korea-moon-that-embraces.html
Anda Sedang Membaca Artikel Tentang Sinopsis Drama Korea - The Moon That Embraces the Sun 14 dan Anda Bisa Menemukan Artikel Sinopsis Drama Korea - The Moon That Embraces the Sun 14 Ini Dengan url https://myfiremedia.blogspot.com/2012/03/sinopsis-drama-korea-moon-that-embraces.html, dan Terimakasih Sudah Membaca Artikel Sinopsis Drama Korea - The Moon That Embraces the Sun 14 Dan Semoga Uraian dan Pembahasan Tentang Sinopsis Drama Korea - The Moon That Embraces the Sun 14 Bermanfaat Untuk Anda.
Ditulis oleh:
Portal Informasi - Jumat, 30 Maret 2012